24 Des 2014

Pemuda dan Sosialisasi (Kurangnya Sosialisasi)




Pemuda dan Sosialisasi

Pemuda atau generasi muda merupakan konsep-konsep yang selalu  dikaitkan dengan masalah nilai.hal ini merupakan pengertian  idiologis dan kultural daripada pengertian ini. Didalam masyarakat  pemuda merupakan satu identitas yang potensial sebagai penerus  cita-cita perjuangan bangsa dan sumber insani bagi pembangunan  bangsanya karma pemuda sebagai harapan bangsa dapat diartikan bahwa  siapa yang menguasai pemuda akan menguasai masa depan.
Pemuda adalah generasi penerus dari generasi terdahulu. Anggapan  itu merupakan beban moral yang ditanggung bagi pemuda untuk memenuhi  tanggung jawab yang diberikan generasi tua. Selain memikul beban  tersebut pemuda juga dihadapkan persoalan-persoalan diantaranya  kenakalan remaja, ketidak patuhan pada orang tua/guru, kecanduan  narkotika, frustasi, masa depan suram, keterbatasan lapangan kerja  dan masalah lainnya. Seringkali pemuda dibenturkan dengan “nilai”  yang telah ada jika mereka berkelakuan di luar nilai tersebut.

Pada hakekat nya manusia adalah mahluk sosial atau dengan kata lain manusia adalah mahluk yang tidak bisa hidup sendiri atau dapat dikatakan manusia selalu bergantung dengan orang lain. Berdasarkan jenisnya sosialisasi dapat di bedakan menjadi dua: sosialisasi primer (dalam keluarga) dan sosialisasi sekunder (dalam masyarakat). Kedua nya sama penting dalam proses tumbuh kembang mulai dari kecil hingga menjadi pemuda. Dalam pengertian nya pemuda adalah golongan manusia manusia muda yang masih memerlukan pembinaan dan pengembangan kearah yang lebih baik, agar dapat melanjutkan dan mengisi pembangunan yang kini telah berlangsung, pemuda di Indonesia dewasa ini sangat beraneka ragam, terutama bila dikaitkan dengan kesempatan pendidikan. Keragaman tersebut pada dasarnya tidak mengakibatkan perbedaan dalam pembinaan dan pengembangan generasi muda. 

Sedangkan Proses kehidupan tiap hari baik di lingkungan keluarga, sekolah, maupun masyarakat bisa disebut dengan istilah sosialisasi, proses sosialisasi itu berlangsung sejak anak ada di dunia dan terus akan berproses hingga mencapai titik kulminasi (titik tertinggi). Sosialisasi telah dilakukan seseorang sejak masih bayi, yaitu yang terjadi di keluarga. Pada tahap awal sosialisasi, seorang bayi sudah membutuhkan adanya interaksi dengan orang lain. Karena orang tua dan anggota keluarga lainnya yang selalu berada di sekitarnya, maka interaksi yang sering terjadi adalah dengan mereka. Pada saat itulah peran orang tua sangat penting untuk mulai memperkenalkan status dan perannya dalam keluarga. Seiring dengan perkembangan usianya, orang tua mulai membekali dengan nilai dan norma yang berlaku di masyarakat. Orang tua berperan sebagai peletak dasar-dasar bagi perkembangan kepribadian seorang anak. Penanaman nilai dan norma yang berlaku di masyarakat sangatlah penting karena setiap individu merupakan bagian dari masyarakat. Dalam kehidupan bermasyarakat, nilai dan norma yang berlaku adalah nilai dan norma yang berlaku di dalam masyarakat itu sendiri. Tentunya, supaya kita bisa diterima masyarakat kita dengan baik, salah satu jalannya adalah dengan menjunjung tinggi nilai dan norma masyarakat tersebut. Dalam hal ini, nilai dan norma berperan sebagai patokan perilaku individu dalam masyarakat.
Jika dilihat dari sudut pandang kepentingan individu dan masyarakat, pada dasarnya sosialisasi memiliki dua fungsi utama, yaitu berikut ini.

  1. Dilihat dari sudut pandang kepentingan individu, sosialisasi berfungsi untuk membentuk seorang individu sehingga menjadi anggota masyarakat yang baik.
  2. Dilihat dari sudut pandang kepentingan masyarakat, sosialisasi berfungsi sebagai alat pelestarian, penyebarluasan, dan pewarisan nilai-nilai serta norma-norma yang ada dalam masyarakat.


Penyebab Kurangnya Sosialisasi


Masalah yang saat ini sedang banyak di alami oleh kaum muda ialah kurangnya sosialisasi yang disebabkan kemajuan teknologi terutama ponsel pintar. Beberapa fakta yang dapat mengindikasikan pudarnya sosialisasi masyarakat akibat kemajuan teknologi khususnya ponsel:

  1. Sosialisasi seseorang menjadi berkurang. Di zaman modern orang-orang muda lebih suka menyendiri, memandang ponsel berjam-jam, senyum-senyum sendiri dari pada berkumpul bersama kerabat atau keluarga untuk sekedar bertukar cerita. Manusia menjadi malas untuk bersosialisasi dengan teman dan lingkungan sekitar. 
  2. Lebih suka bermain games di ponsel dari pada bermain dengan teman sebayanya. Ini dapat membahayakan anak, karena nantinya kurang bisa bersosialisasi dengan masyarakatnya. 
  3. Ponsel sebagai prioritas utama. Orang muda seperti seorang eksekutif yang takut kehilangan tender besar jika tidak bersama ponselnya. Walaupun pada kenyataannya ponsel hanya digunakan untuk sosial chat dan sosial media. 
  4. Para pelajar/mahasiswa cenderung tidak bisa membedakan dengan siapa ia berkomunikasi. Mereka sudah terbiasa bahasa SMS dengan teman sebayanya, sehingga mereka tidak bisa menempatkan diri ketika berkomunikasi dengan orang yang lebih tua. Banyak kasus seorang pelajar yang SMS kurang sopan bahkan tidak sopan terhadap guru atau dosennya.
Selain karena perkembangan Teknologi, yang menyebabkan kurangnya sosialisasi adalah :
1.     
          1. Kemampuan berbahasa

Kemampuan berbahasa dalam sosiolisasi sangatlah penting, terutama kemampuan berbicara karena dengan mampu mengerti apa yang ingin disampaikan. Sehingga seseorang akan dengan mudah menyesuaikan diri dengan lingkungannya.
Salah satu contoh yang menyebabkan seseorang itu tidak mampu berbahasa dengan baik adalah orang yang cacat pada bibir sumbing. Orang yang cacat pada bibir sumbing akan sulit berbicara dengan orang lain, sehingga orang lain tidak mengerti apa yang ingin dia sampaikan.

Contoh lain adalah orang yang kurang fasih menguasai bahasa. Misalkan orang yang datang dari Negara belanda ke Indonesia. Maka orang itu sulit berkomunikasi dengan warga Indonesia karena bahasa yang digunakan sudah berbeda, sehingga orang Indonesia tidak akan mengerti apa yang di katakan oleh orang belanda itu, begitu juga dengan orang belanda tidak mengerti apa yang dikatakan oleh orangn Indonesia.

2. Cara bergaul

Orang yang pandai bergaul dan bisa menempatkan dirinya akan mudah menjalankan proses sosialisasi. Sebaliknya, orang yang sulit berkomunikasi, bersikap kaku, kurang beretika akan cenderung menghambat sosialisasi. Hal ini dapat terjadi karena beberapa faktor, seperti : perbedaan golongan, status, pendidikan, serta sosial ekonomi.
Orang yang menganggap dirinya lebih tinggi sehingga orang tersebut tidak dapat bersosialisasi dengan baik. Contohnya: oranng miskin akan merasa malu bila bergaul dengan orang kaya. Hal ini dapat menyebabkan kesenjangan sosial antara orang miskin dan orang kaya, sehingga orang kaya sering merendahkan orang miskin.
Selain karena faktor di atas, ada juga orang yang sulit bergaul karena merasa kaku saat berhadapan dengan lawan bicaranya.

Berikut ini adalah tips bergaul yang baik dengan teman yang baru di kenal :
a. Mulailah pembicaraan dengan hal-hal yang umum.
b. Hati-hati dalam memberikan pujian atau kritik.
c. Gunakan bahasa tubuh.
d. Hindari perselisihan.
e. Jadilah pendengar yang baik.

3. Kehidupan masyarakat yang terisolir

Masyarakat yang terisolir biasanya hidup tersendiri dari masyarakat lainnya. Cenderung menutup diri dari masyarakat luar, sehingga mereka sulit untuk bersosialisasi. Mereka hanya bersosialisasi dengan masyarakat yang berada dalam satu perkampungan. Sehingga masyarakat itu tidak mengalami perkembangan yang berarti, baik dari segi pakaian, cara berpikir maupun tingkah laku. Suku badut merupakan contoh nyata kehidupan masyarakat yang terisolir di daerah jambi.


Solusi

Kurangnya sosialisasi juga bisa disebabkan oleh rasa minder, malu, dan rendah diri yang berlebihan. Cara untuk mengatasinya bisa dimulai dengan menghilangkan kebiasaan tersebut dan mulai percaya diri.

1. Apa yang menyebabkan kamu merasa minder dan rendah diri?

Karena merasa banyak kekurangan? Karena merasa tidak mampu melakukan apa yang orang lain bisa lakukan? Kita tidak harus selalu memandang ke atas. Kita juga tidak perlu menjadi orang lain. Jadilah diri sendiri dan itu sudah cukup menyenangkan. Mengenali potensi diri dan mengembangkannya adalah cara terbaik untuk meningkatkan rasa percaya diri. Jadi tidak perlu yang namanya malu atau minder.

2. Siapa saja orang yang buat kamu malu dan minder?

Orang-orang yang baru kamu kenal? Orang-orang yang menurut kamu punya derajat lebih tinggi dari kamu?
Oke, mulailah dengan mengubah cara berfikir kamu. Setiap manusia adalah sama. Setiap orang memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing bahkan untuk orang-orang yang kamu anggap sempurna. Mereka sama seperti kamu, seperti saya, maka tidak ada alasan untuk merasa minder.

3. Berhentilah memikirkan kekurangan-kekuranganmu

Terimalah diri kamu apa adanya. Jadikan kekurangan kamu sebagai kelebihan. Tukul Arwana, adalah contoh yang tepat dalam hal ini. Lihat, bagaimana dia memaksimalkan kekurangannnya menjadi kelebihan yang justru tidak dimiliki orang lain. Selalu menutupi kekurangan hanya akan membuat kamu semakin terpuruk dalam sikap minder dan rendah diri.

4. Memperluas pergaulan

Bergaullah dengan orang orang yang memiliki rasa percaya diri yang tinggi. Pelajari cara cara mereka dalam menjalani kehidupan sehari-hari. Cara mereka berkenalan dengan orang baru, cara mereka memperlakukan orang lain, cara menyikapi sebuah masalah, cara mengatasi situasi, dan lain lain. Banyak hal yang bisa kamu pelajari dan praktekkan sendiri.

5. Mulailah belajar bertanya kepada orang baru

Belajar bertanya? Yups, bagi orang yang bukan pemalu bertanya kepada orang baru bukan sebuah masalah besar. Tapi, keadaan berbeda dengan orang pemalu. Rata-rata dari mereka jarang sekali memulai pembicaraan atau sebuah pertanyaan. Hal ini hanya bisa dimengerti oleh orang yang sama-sama pendiam.

6. Perhatikan penampilan

Mulailah memperhatikan penampilan kamu terutama saat keluar dari rumah. Penampilan yang baik dan maksimal dapat membantu kamu meningkatkan rasa percaya diri. Kamu tidak akan merasa minder dan malu saat bertemu dengan orang lain karena kamu sudah tampil All out. Menampilkan yang terbaik.

7. Selalu bersikap tenang

Kesalahan utama orang orang pemalu adalah kurangnya self control (pengendalian diri). Terutama jika berada dalam situasi yang tertekan dan asing. Grogi, cemas, salah tingkah, berkeringat adalah beberapa indikasi seseorang sedang berada dalam tekanan. Sebenarnya hal itu bisa diatasi dengan beberapa tips ringan. Mengambil nafas dalam-dalam dan menghembuskannya secara perlahan akan membuat kita merasa sedikit lebih rileks dan tenang.

Singkirkan imajinasi negatif kamu mengenai apa yang sedang kamu hadapi. Hilangkan pemikiran bahwa orang-orang sedang memperhatikan kamu dan berfikir negatif tentang kamu. Faktanya, semua berjalan biasa-biasa saja tidak seperti apa yang kamu pikirkan. Semua hal negatif kamu itu hanya ada dalam imajinasi kamu saja.

8. Coba sesuatu yang baru

Sering mencoba hal-hal baru akan lebih membuka wawasan serta pandangan kamu tentang hidup dan kehidupan. Yang pada akhirnya akan memberi kita sebuah pemahaman bahwa tidak ada yang tidak mungkin. Semua manusia adalah sama. Kita punya kekurangan mereka juga. Mereka punya kelebihan kita pun memilikinya. Mereka bisa, maka kita juga bisa..!
"Keterbatasan hanyalah sebuah kesalahan dalam cara kita berfikir."

AzizMusya Human

Humans tend to think logically, but their action are driven by emotions.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

- Copyright © 2013 Arc Omega - Powered by Blogger - Designed by Aziz Musyaffa -